Sudah Saatnya Aku Tau...




Semua kini telah pergi...
Semua kini telah mati...
Perasaan yang dulu ada kini sudah tiada...
Semua telah membuka topengnya, bahkan satu persatu telah melepas bajunya sendiri.
Aku tidak tau apa yang di inginkan setelah itu...
Tetapi kini aku harus belajar dari apa yang kualami. Karena, mungkin sudah saatnya aku harus tau.

Aku tau tidak ada manusia yang sempurna. Tetapi, aku tidak tau kalau hati manusia dapat membeli kebohongan, kebencian, kemunafikan lalu permusuhan diantara persodaraan, disebabkan oleh jiwa yang selalu menghidupkan suasana hatinya, dengan dusta!
perasaan yang sulit maupun tidak, dalam kehidupan, akan selalu ada tanpa harus membohongi keadaan yang sesungguhnya. Mungkinkah jiwa itu telah lupa tentang sesungguhnya, yang Maha Melihat lagi Maha Mendengar?
Jika Dia telah menunjukan kebohongan, pasti akan menunjukan pula kebenaran bagi manusia semua yang akan kembali padaNya. Untuk apa menunggu datangnya malam, karna jika Allah mengijinkan manusia untuk melihat gelapnya malam, pasti akan ditemukannya kembali. Begitupun sebaliknya jika Allah mengijinkan untuk bertemu pagi, pasti semua akan terjadi karnaNya. Apakah lupa nafas yang diberikanNya itu akan kembali padaNya, dengan semua yang akan diperlihatkanNya tentang hidup, sesudah mati?

Aku kini harus belajar, untuk menyadari arti semua persoalan yang terjadi, bentuk apapn itu, agar dapat lebih memahami keadaan yang sesungghnya dalam kehidupan yang telah kujalani. Semua pasti memiliki arti tersendiri disetiap harinya aku bernafas. Tidak akan ada kehidupan yang memiliki arti yang berbeda jika Allah memberikan perasaan pada hati manusia hanya satu saja. Perasan bahagia saja, tanpa ada perasaan yang sebaliknya.
Aku mengerti sekarang ternyata diantara semua yang ada dalam hatiku tidak seperti yang kuharapkan dan yang telah kuberikan, bagi yang telah pergi meninggal jejak langkah dari kehidupan yang dulu dijalani dengan kebersamaan, cinta juga kasih sayang.

Tetapi, sungguh aku mensyukuri tentang semua yang terjadi didalam napas hari-hariku setelah semua terlihat keaslian pada jiwa-jiwa yang selama ini tertanam dihatinya. Semua mungkin tak menyadarinya telah membuka topeng pada wajahnya dan membuka bajunya sendiri. Topeng yang selama ini telah menutupi air wajahnya yang akan menunjukan suasana hati yang tersembunyi dibalik baju indahnya. Dan lupa bahwa warna baju itu, akan pudar sendrinya, karena terlalu seringnya terkena panasnya matahari. Seperti manusia yanng selalu menggunakan hatinya dengan dusta lalu akan keluarlah warna aslinya. Semua, karena sesungguhnya Allah sedang memberikan peringatan bagi manusia yang hidup sebelum mati.


Ya... Allah Terimakash atas semua yang telah Engkau berikan pada hidupku. Tidak pernah aku mau mencoba untuk berfikir pada persoalan apapuan, yang diberikanNya dikarenakan Allah akan, memberikan kehidupan yang buruk dihari yang akan datang. Tetapi semua yang tejadi baik itu kebahagian, maupun kesedihan semua adalah merupakan peringatan bagi nafas hidupku yang suatu saat nanti pasti akan berhenti karna kematianlah yang akan kembali padaNya. Dan tidak ingin kematianku nanti meninggalkan jejak langkah yang buruk, bagi semua anak-anakku.

Tenyata, pandangan mataku tak seindah rasanya... Semua berfikir untuk menjadi yang paling benar dan paling baik pada jiwanya sendiri. Bahkan rela mengorbankan perasaan yang pasti akan ditemukannya kembali persoalan dalam kehidupan. Mengapa kita harus membenci, tanpa suatu penjelasan yang dapat saling terbuka demi cintaNya yang telah menjadikan diri manusia untuk selalu belajar dari keadaan-keadaan yang diberikan olehNya.
Semua terjadi karnaNya, aku harus menyadari bahwa hidup hanyalah satu kali dan bukan untuk disia-siakan. Maka aku akan selalu belajar dalam hidup, untuk tidak ada penyesalan, bahkan kebencin pada hatiku. Namun, hatiku sudah lama tidak memiliki perasaan itu. Karena sudah lama mati dan meninggalkan kelapangan pada hatiku....

Semoga apa yang kutulis ini menjadikan peringatan untukku, juga bagi orang-orang yang selalu ada dihati agar selalu mengingatNya, karena cintaNya yang selalu diharapkan untuk hidup dan matiku. Kebencian akan meninggalkan kesulitan pada hati. kejujuran pasti akan meninggalkan kelapangan dihati, meskipun hinaan yang terlebih dahulu yang kita terima. Tetapi itu semua tidak ada artinya, dibandingkan perasaan tenang yang akan diberikan olehNya...

Semoga aku dapat menggapai cita-citaku yang paling tinggi yaitu, matiku untuk masuk surga...! Amien..


0 komentar:

Posting Komentar

Menulis kejujuran apa yang terjadi, apa yang telah dirasakan dan apa yang telah tersimpan dihati akan lebih menghidupkan jiwa yang telah mati dan ingin hidup kembali untuk menjadi yang lebih baik.
Mengalahkan diri sendiri lebih sulit, dari pada mengalahkan orang lain. Maka jiwa mulailah mencintai kejujuran agar mendapatkan keabadian dihati dengan cintaNya hidup dan mati.